Lagi-lagi saya berhenti berharap sampai berjuang pun tak sempat
Rindu saya tak berhak tuk menuai
Karena kau adalah ironi yang begitu syahdu
Namun tak saya izinkan kau tuk menetap
Sekilas senyum tetapi hangatnya membalut sang gigil
Sayang seribu sayang
Kau hanya mampu daku sapa di tepi curau itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar