Jumat, 14 Juli 2017

Inspirasi Abadiku

Jika impiku dapat terwujud
Buku setebal apapun takkan cukup luas tuk ceritakan segala tentang kita
Lika liku yg terjadi
Beribu jejak yang terlewati
Semua tentangmu, takkan tuntas hanya dalam beberapa kata
Karena kamu, tak layak tuk dikagumi semua orang
Tempatmu hanya dihatiku, cukup aku yg menjadi satu satunya pengagum setiamu,
wahai kau sang inspirasi abadiku

Anganku Sederhana

Aku tak mau terburu
Agar bersatu bukan brarti memaksa mencari
Pencarian segera bagiku hanya akan membandingkan satu sosok dengan sosok lainnya
Aku hanya ingin bersatu dengan cara indah sang takdir
Tak tergesa sebab hati bukan untuk diburu
Tak sekedar singgah namun menetap abadi
Melengkapi kepingan rapuh karena saling menemukan
Anganku sederhana bukan?

Fatamorgana

Kaki ini sudah terbiasa melangkah tanpamu
Ribuan detik pun sudah mandiri tanpa sosokmu
Kisah antara kita bagai ukiran pasir
Perlahan akan hanyut oleh sapuan ombak
Tak abadi, tak ada yang istimewa
Terlalu belia kita bersama
Wajar saja sempat acuh tak acuh saat bersua
Dan mengapa setelah sekian lama
Rindu itu tiba-tiba  mengintip kembali
Ah, malu rasanya ku mengakui
Pertemuan singkat tak terduga kala itu
Menyisakan desir-desir aneh dalam dada
Namun aku tak mau kalah dengan fatamorgana
Ku izinkan ego tuk kalahkan naluri tentangmu
Dan kesekian kalinya, semua tetap menjadi andai

Rindu Ironi

Lagi-lagi saya berhenti berharap sampai berjuang pun tak sempat
Rindu saya tak berhak tuk menuai
Karena kau adalah ironi yang begitu syahdu
Namun tak saya izinkan kau tuk menetap
Sekilas senyum tetapi hangatnya membalut sang gigil
Sayang seribu sayang
Kau hanya mampu daku sapa di tepi curau itu

Blogger templates