Aku termangu dalam heningnya malam
Menikmati lantunan syair cinta yang menghanyutkan
Mendendangkan melodi kesenangan hatiku
Sejumput bayang diri yang senantiasa mengganggu tidur lelapku
Dia yang tak hentinya menggoda fikiranku
Dengan bangganya menari-nari di hatiku
Seakan tanpa berdosa, ia selalu menampakkan dirinya di benak dan asaku
Kerlingan mata indah itu, yang secara seketika berhasil menjeratku
Buat diri ini tak mampu menahan
Segala bendungan rasa rindu yang tertanam
Dia sangat hebat
Dalam hitungan detik yang tak disangka
Mampu mencuri jiwa beserta segenap raga
Rasa itu terus mengalir
Bagai aliran darah pengendali nafasku
Entah kapan ini akan berakhir
Biar Tuhan yang menentukan akhir dari cerita ini
Sabtu, 18 Februari 2012
Lukisan Rinduku♥
Aku yang tak bergairah lalui hari
Bila tiada dirimu di sisi
Aku yang tengah lemah menanti
Karena rasa rindu yang tertahan dalam diri
Bagai embun yang merindukan sang fajar
Seperti itulah aku, senantiasa menunggu kehadiranmu
Berharap saat pertama ku membuka mata
Ada kamu yang menyapa pagiku
Aku menikmati semua rasa itu
Kala sepi setia menemaniku
Ku terus resapi tiap denting waktu yang tak hentinya bergulir
Menghayati pesona auramu, yang seketika menarikku dalam candu kerinduan
Getar hati ini semakin melemah bila di hadapanmu
Menatap malu pada kasih yang didamba
Melukis asa dalam harap yang tak menentu
Bila tiada dirimu di sisi
Aku yang tengah lemah menanti
Karena rasa rindu yang tertahan dalam diri
Bagai embun yang merindukan sang fajar
Seperti itulah aku, senantiasa menunggu kehadiranmu
Berharap saat pertama ku membuka mata
Ada kamu yang menyapa pagiku
Aku menikmati semua rasa itu
Kala sepi setia menemaniku
Ku terus resapi tiap denting waktu yang tak hentinya bergulir
Menghayati pesona auramu, yang seketika menarikku dalam candu kerinduan
Getar hati ini semakin melemah bila di hadapanmu
Menatap malu pada kasih yang didamba
Melukis asa dalam harap yang tak menentu
Kamis, 09 Februari 2012
Namamu.........
Ada namamu di sembah sujudku
Ada namamu di ujung bibir rapuhku
Ada namamu di ucap piluku
Ada namamu di sudut hatiku
Ada namamu di butiran air mataku
Ada namamu di sela jemari harapku
Ada namamu di lirih suaraku
Dan selalu ada namamu dalam doa malam yang tak hentinya kupanjatkan
Ada namamu di ujung bibir rapuhku
Ada namamu di ucap piluku
Ada namamu di sudut hatiku
Ada namamu di butiran air mataku
Ada namamu di sela jemari harapku
Ada namamu di lirih suaraku
Dan selalu ada namamu dalam doa malam yang tak hentinya kupanjatkan
Rasa Ini?
Mata itu yang telah hipnotisku
Menatapnya membuat hati berdesir aneh
Ada rasa yang membuat hati ingin berdansa
Saat bercengkrama dengan dirinya
Aneh........
Entah apa ini aku tak mengerti
Mendadak bisu saat raga itu menghampiri
Aku diam tak berkutik
Sekujur tubuh seraya kaku dan membeku
Diam-diam bayangnya mengumpat di fikiranku
Tanpa permisi ia berlalu lalang di otakku
Seolah ingin memaksaku
Agar terikat dengan jiwaku
Menatapnya membuat hati berdesir aneh
Ada rasa yang membuat hati ingin berdansa
Saat bercengkrama dengan dirinya
Aneh........
Entah apa ini aku tak mengerti
Mendadak bisu saat raga itu menghampiri
Aku diam tak berkutik
Sekujur tubuh seraya kaku dan membeku
Diam-diam bayangnya mengumpat di fikiranku
Tanpa permisi ia berlalu lalang di otakku
Seolah ingin memaksaku
Agar terikat dengan jiwaku
Langganan:
Postingan (Atom)