Ribuan detik pun sudah mandiri tanpa sosokmu
Kisah antara kita bagai ukiran pasir
Perlahan akan hanyut oleh sapuan ombak
Tak abadi, tak ada yang istimewa
Terlalu belia kita bersama
Wajar saja sempat acuh tak acuh saat bersua
Dan mengapa setelah sekian lama
Rindu itu tiba-tiba mengintip kembali
Ah, malu rasanya ku mengakui
Pertemuan singkat tak terduga kala itu
Menyisakan desir-desir aneh dalam dada
Namun aku tak mau kalah dengan fatamorgana
Ku izinkan ego tuk kalahkan naluri tentangmu
Dan kesekian kalinya, semua tetap menjadi andai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar